GenPI.co - Israel telah berjanji untuk membalas serangan rudal besar-besaran Iran. Cara melakukannya melibatkan risiko besar, dan dapat menimbulkan dampak besar bagi musuh bebuyutan, Timur Tengah, dan dunia.
Dilansir AP News, pilihan Israel berkisar dari serangan simbolis terhadap target militer hingga serangan melumpuhkan industri minyak penting Iran atau program nuklirnya yang dirahasiakan dan dijaga ketat.
Intensitas dan waktu serangan balasan diperkirakan akan menjadi agenda utama pertemuan yang direncanakan minggu ini di Pentagon antara menteri pertahanan Israel dan mitranya dari AS.
BACA JUGA: Bekas Luka Perang: Gaza Hancur Setelah Setahun Serangan Israel
Namun, Selasa malam, Pentagon mengatakan pertemuan itu ditunda secara tiba-tiba.
Sebagai tanda kemungkinan ketidaksepakatan atas pendekatan yang tepat, Presiden Joe Biden telah mendesak Israel untuk tidak menyerang program nuklir Iran dan melarangnya menyerang industri minyak.
BACA JUGA: Pejabat PBB di Lebanon Serukan Perundingan Israel-Hizbullah
Associated Press berbicara dengan dua mantan perdana menteri Israel dan pakar lainnya untuk menjajaki pilihan-pilihan Israel.
Ada konsensus luas bahwa Israel harus membalas, tetapi ada perbedaan pendapat yang mendalam mengenai cara terbaik untuk melakukannya.
BACA JUGA: Pekerja Kesehatan di Lebanon Menggambarkan Serangan Mematikan Israel
"Pertanyaannya bukan apakah Israel akan membalas atau menanggapi," kata mantan Perdana Menteri Ehud Olmert kepada AP.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News