GenPI.co - Serangan udara Israel di pusat Kota Beirut pada hari Kamis menyebabkan lingkungan membara, menewaskan 22 orang dan melukai puluhan lainnya, kata kementerian kesehatan Lebanon.
Dilansir AP News, makin meningkatkan konflik berdarah Israel dengan militan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.
Serangan udara di pusat Kota Beirut, yang paling mematikan dalam perang selama lebih dari setahun, tampaknya menargetkan dua bangunan tempat tinggal di lingkungan terpisah secara bersamaan, menurut seorang fotografer AP di lokasi kejadian.
BACA JUGA: Dengan Dukungan AS, Serangan Israel Ubah Keseimbangan Kekuatan di Timur Tengah
Serangan itu merobohkan satu gedung apartemen dan menyapu bersih lantai bawah gedung lainnya.
Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki serangan yang dilaporkan.
BACA JUGA: Ketika Israel Berencana Menyerang Iran, Pilihannya Beragam
Serangan udara Israel jauh lebih umum terjadi di daerah pinggiran selatan Beirut yang padat, tempat Hizbollah mendasarkan sebagian besar operasinya.
Setelah serangan itu, TV Al Manar milik Hizbullah melaporkan bahwa upaya untuk membunuh Wafiq Safa, seorang pejabat keamanan tinggi kelompok itu, telah gagal.
BACA JUGA: Rekor AS Habiskan USD 17,9 Miliar untuk Bantuan Militer ke Israel
Dikatakan bahwa Safa tidak berada di dalam salah satu gedung yang menjadi sasaran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News