GenPI.co - Rumah sakit itu dibangun untuk menjadi tempat penyembuhan. Namun sekali lagi, tiga rumah sakit di Gaza utara dikepung oleh pasukan Israel dan diserang.
Dilansir AP News, pengeboman terjadi di sekitar mereka saat Israel melancarkan serangan baru terhadap pejuang Hamas yang katanya telah berkumpul kembali di dekatnya.
Saat staf bergegas merawat gelombang korban luka, mereka tetap dihantui oleh perang yang telah menyebabkan rumah sakit menjadi sasaran dengan intensitas dan keterbukaan yang jarang terlihat dalam peperangan modern.
BACA JUGA: Serangan di Gaza Utara Terjadi Saat Israel Melancarkan Operasi Besar
Ketiganya dikepung dan diserbu oleh pasukan Israel sekitar 10 bulan lalu.
Rumah sakit Kamal Adwan, al-Awda, dan Indonesia masih belum pulih dari kerusakan, namun merupakan satu-satunya rumah sakit yang beroperasi sebagian di daerah tersebut.
BACA JUGA: Joe Biden dan Presiden Siprus Bahas Upaya Gencatan Senjata di Gaza dan Lebanon
Fasilitas medis sering menjadi sasaran tembakan dalam perang, tetapi para pejuang biasanya menggambarkan insiden tersebut sebagai sesuatu yang tidak disengaja atau luar biasa, karena rumah sakit menikmati perlindungan khusus berdasarkan hukum internasional.
Dalam operasinya selama setahun di Gaza, Israel telah menonjol dengan melakukan operasi terbuka terhadap rumah sakit, mengepung dan menyerbu sedikitnya 10 rumah sakit di seluruh Jalur Gaza.
BACA JUGA: Mediator Utama Mesir Usul Gencatan Senjata 2 Hari di Gaza dan Pembebasan 4 Sandera
Dikatakan bahwa ini adalah kebutuhan militer dalam tujuannya untuk menghancurkan Hamas setelah serangan militan pada 7 Oktober 2023.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News