GenPI.co 
GenPI.co - Presiden Taiwan William Lai Ching-te mengatakan anggaran pertahanan akan melebihi 3 persen dari output ekonomi, Kamis (20/3).
Dilansir AP News, Taiwan juga merombak militernya dalam menghadapi ancaman dari China.
Bersamaan dengan peralatan mutakhir, sebagian besar dari Amerika Serikat, Taiwan berupaya memperoleh dana untuk mempertahankan lebih banyak anggota militer dengan gaji lebih tinggi.
BACA JUGA: Kamu yang Suka Berpakaian Gaya Militer, EIGER TAC Punya Produk Keren dan Fungsional
Dana itu juga untuk memperpanjang masa wajib militer nasional dari empat bulan menjadi satu tahun.
"Kita bertekad untuk memastikan anggaran pertahanan di atas 3 persen. Pada saat yang sama, kita akan terus mereformasi pertahanan nasional," ujarnya.
BACA JUGA: AS dan Korea Selatan Mulai Latihan Militer, Korea Utara Menembakkan Rudal Balistik
Komentar Lai menjadi jaminan terbaru bagi para kritikus AS dan domestik.
Pasalnya, Taiwan dinilai tidak cukup banyak mengeluarkan dana untuk pertahanannya sendiri.
BACA JUGA: Maruli Simanjuntak Sebut Letkol Teddy Tak Harus Mundur dari Militer
Taiwan masih bergantung pada AS untuk sebagian besar persenjataan canggihnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
