Memang, jejak pewarna pada tulang dan gigi yang pulih telah ditemukan dari periode Kofun (250-538).
BACA JUGA: Di Hotel Mewah Pantai Anyer, Sosok Misterius Membangunkan Tidurku
Akan tetapi, popularitas Ohaguro yang meluas dapat dilihat menjelang akhir Periode Heian.
Memiliki gigi hitam menjadi tren di kalangan bangsawan selama era ini, terutama wanita muda yang siap menikah.
Mode pada waktu itu adalah wanita memiliki wajah dicat putih dan gigi yang menghitam, hal tersebut untuk melengkapi penampilan agar semakin cantik.
Metode ini sebenarnya bagus untuk kekuatan gigi, sebab pada masa itu banyak perempuan memiliki gigi kuning dan keropos.
Tentu saja ilusi ini lebih efektif jika dilihat dari jauh. Selain menutupi gigi kuning yang lapuk dan menua, Ohaguro juga membuat gigi lebih kuat dan membantu melindungi terhadap gigi berlubang.
Setelah periode Heian, ada saat-saat lain dalam sejarah Jepang di mana Ohaguro populer dan dipraktikkan secara luas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News