NASA: Perjalanan Antariksa Jarak Jauh Ancam Nyawa Astronaut

NASA: Perjalanan Antariksa Jarak Jauh Ancam Nyawa Astronaut - GenPI.co
Terlalu lama berada di lingkungan tanpa gravitasi menyebabkan masalah kesehatan pada austronot.(Foto: Pixabay)

GenPI.co - Penelitian yang dilakukan NASA menunjukkan bahwa perjalanan luar angkasa jarak jauh yang berlangsung lama akan menyebabkan ganggaun pada aliran darah. Hasil penelitian itu akan berpengaruh pada keputusan untuk mengirim manusia ke Mars.

Penelitian oleh NASA atas astronautnya menunjukkan bahwa terlalu lama berada dalam lingkungan tanpa gravitasi memengaruhi aliran darah pada tubuh bagian atas. Pembulu darah sebelah kiri yang membawa darah dari otak, leher, dan wajah menunjukkan tanda tidak mengalir atau berbalik arah.

Hal itu  dapat menghambat urat darah dan berbahaya bagi kesehatan astronaut. Bahkan dalam situasi terburuk dapat berujung kepada kematian.

BACA JUGA: NASA Berencana Lucurkan Satelit untuk Awasi Asteroid Berbahaya

Menurut Daily Express, NASA melakukan penelitian itu kepada 11 orang astronaut yang berada dalam kondisi sehat. Mereka terdiri dari 9 pria dan dua wanita yang rata-rata berusia sekitar 46 tahun dan telah tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama enam bulan.

Tes dilakukan kepada mereka dalam tiga tahap. Tahap pertama selama 50 hari menuju ke berangkatan, tahap kedua dilakukan 150 hari selama di angkasa, dan tahap ketiga selama 40 hari setelah kembali ke bumi.

NASA melakukan penelitian ini selama beberapa tahun terakhir dan dipicu oleh adanya laporan bahwa duapertiga astronaut melaporkan penglihatan mereka menjadi kabur setelah beberapa bulan tinggal di luar angkasa.

BACA JUGA: Lagi, Sebuah Asteroid Diprediksi Melintas Dekat Bumi

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya