Qantas Ranking 1 Maskapai Teraman di Dunia, Garuda Tiarap

Qantas Ranking 1 Maskapai Teraman di Dunia, Garuda Tiarap - GenPI.co
Qantas duduki peringkat 1 maskapai teraman 2020 (Foto: Skytrax)

Lalu bagaimana dengan Garuda Indonesia? Sayangnya maskapai plat merah asal Indonesia itu  tak masuk dalam daftar 20 besar itu. AirlineRatings.com hanya merilis 20 besar saja, sehingga tidak diketahui Garuda Indonesia menempati posisi berapa.

Di urutan kedua, ada Air New Zealand dan EVA Air. Kedua maskapai itu menempati posisi kedua dan ketiga maskapai teraman pada 2020. Disusul Etihad, Qatar Airways, Singapore Airlines, Emirates, Alaska Airlines, Cathay Pasific Airways, Virgin Australia.

Berikutnya ada Hawaiian Airlines, Virgin Atlantic Airlines, TAP Portugal, SAS, Royal Jordania, Swiss, Finnair, Lufthansa, Aer Lingus, dan KLM.

Untuk menentukan pemeringkatan itu, laman tersebut melakukan sejumlah kriteria. Di antaranya meliputi audit dari badan penerbangan dan lembaga industri setempat, audit pemerintah, catatan kecelakaan dan insiden serius yang dialami maskapai, profitabilitas, inisiatif keamanan di industri, dan usia pesawat.

BACA JUGA: Libur Akhir Tahun Gunakan Pesawat, Nih Cara Agar Tak Kena Flu

Terkait Qantas, AirlineRatings.com mencatat maskapai yang telah beroperasi 99 tahun tersebut memiliki catatan yang mengesankan dalam operasional dan keamanan. Maskapai tertua di dunia itu juga disebut menjadi maskapai paling berpengalaman di industri penerbangan.

Meski Garuda Indonesia  tak masuk dalam 20 besar maskapai teraman, namun perusahaan penerbangan milik negara itu mendapat prestasi lain.

Meurut OAG, sebuah perusahaan air travel intelligence, maskapai itu masuk dalam 20 maskapai paling tepat waktu di dunia.Garuda berada di urutan 19 dalam rangking tersebut (*)

Heboh..! Coba simak video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Nilai Wong - JPNN.com

Nilai Wong

MEDIA di Tiongkok sibuk juga menggali dari mana asal perdana menteri Singapura yang baru nanti: Lawrence Wong.