Ketegangan terus meningkat sejak Trump menarik Washington dari perjanjian nuklir Teheran menerapkan kembali sanksi terhadap negeri itu. Kebuntuan itu meletus menjadi serangan militer.
"Atas nama rakyat provinsi Kerman, kami akan membayar hadiah USD 3 juta tunai kepada siapa pun yang membunuh Trump," kata anggota parlemen Ahmad Hamzeh dalam sebuah pertemuan, sebagaimana dilaporkan ISSNA.
Hamzeh tidak mengatakan apakah hadiah itu mendapat dukungan resmi dari penguasa ulama Iran atau tidak.
Kerman adalah kota kelahiran Qassem Soleimani, komandan Iran terkemuka yang tebunuh dalam serangan drone AS dipesan oleh Trump pada 3 Januari lsludi Baghdad. Peristiwa itu membuat Iran membalas dengan menembakkan rudal ke sasaran AS di Irak.
BACA JUGA: AS Memang Unggul Militer, Tapi Iran Punya ini
"Jika kita memiliki senjata nuklir hari ini, kita akan dilindungi dari ancaman ... Kita harus meletakkan produksi rudal jarak jauh yang mampu membawa hulu ledak yang tidak konvensional dalam agenda kita. Ini adalah hak kita," katanya seperti dikutip oleh ISNA.
Senin (20/1) lalu, Iran telah megatakan menarik diri dari m dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
Amerika Serikat mengatakan ancaman Iran itu merupakan sinyal yang sangat negatif dalam upaya denuklirisasi yaang tengah dibangun. (*)
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News