Dilansir dari CNN, Sabtu (22/2), Love Dalen yang merupakan salah satu ahli yang menguji spesimen itu mengatakan, burung itu mungkin merupakan nenek moyang dari dua subspesies burung yang hidup hari ini. Satu di Rusia utara dan yang lainnya di stepa Mongolia.
"Temuan ini menyiratkan bahwa perubahan iklim yang terjadi pada akhir Zaman Es terakhir menyebabkan pembentukan subspesies baru," katanya.
Selanjutnya para ahli akan melakukan pengurutan genom burung itu. Menurut Dalen, proses itu akan mengungkap lebih banyak lagi relasi dengan subspesies masa kini.
“Dengan begitu, bisa diperkirakan juga tingkat perubahan evolusi pada burung,” kata Dalen. (*)
BACA JUGA: Email dari Orang yang Sudah Mati 6 Bulan Lalu, Isinya....
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News