Sedih, Dokter Ungkap Fakta Miris Pasien COVID-19 Manula di Italia

Sedih, Dokter Ungkap Fakta Miris Pasien COVID-19 Manula di Italia - GenPI.co
Ilustrasi penanganan virus corona (COVID-19). (Foto: Elements Envato)

GenPI.co - Virus Corona (COVID-19) memukul Italia dengan sangat keras, dengan tingkat kefatalan yang lebih parah dari China. Laporan pada hari Minggu (22/3), sudah 4.852 yang terkonfirmasi meninggal dan 5.000 orang yang positif terkontaminasi.

Dilansir dari Jerusalem  Post, Gai Peleg, dokter asal Israel yang kini bekerja menyelamatkan hidup di Parma Italia mengatakan, situasi terus memburuk dan jumlah pasien terus mengalami peningkatan.

Ketika rumah sakit tempatnya bekerja menerima pasien COVID-19 yang sakit parah, fokusnya kini adalah  mengizinkan pasien itu untuk bertemu orang-orang yang ia cintai dan berkomunikasi dengan mereka untuk yang terakhir kalinya. Proses ini tentu saja tetap mengikuti regulasi karantina.

BACA JUGA: Satu Petugas Positif COVID-19, Ratu Elizabeth Cabut dari Istana

Beberapa laporan mengungkap fakta yang tak kalah miris.  Akibat jumlah kematian yang terus meningkat, sejumlah keluarga kesulitan untuk melakukan penguburan yang layak untuk kerabat mereka yang menjadi korban virus itu.

Peleg juga mengungkap kenyataan yang menyedihkan yang terjadi di rumah sakit. Ada instruksi untuk tidak menawarkan akses ke mesin pernapasan buatan untuk pasien di atas 60 tahun. Hal itu dilakukan karena keterbatasan jumlah mesin.

Saat ini, Israel terus membantu dengan membeli ribuan mesin pernapasan untuk Italia. Ala-alat medis itu dijadwalkan tiba pada bulan Mei mendatang.

Sebelumnya pada hari Sabtu (21/3), Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mengamankan peralatan medis untuk membantu pasien selama pandemi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya