Ia menambahkan, tidak ada informasi dalam genom SARS-CoV-2 yang mengindikasikan itu buatan manusia.
Beberapa teori konspirasi muncul juga dipicu oleh makalah ilmiah yang dipublikasi di Indian Institute of Technology.
Makalah itu mengklaim bahwa protein dalam coronavirus berbagi "kesamaan luar biasa" dengan yang dimiliki HIV.
Namun, sebagian besar ilmuwan sekarang mengatakan SARS-CoV-2 berasal dari satwa liar, dengan kelelawar dan trenggiling diidentifikasi sebagai spesies inang yang mungkin.
"Lebih dari 70 persen penyakit menular yang muncul berasal dari hewan, terutama hewan liar," kata Yuan lagi.
BACA JUGA: Peneliti di AS Beberkan Kelemahan Virus Corona
Profesor itu juga mengutip sebuah makalah oleh para ilmuwan Inggris dan Jerman yang diterbitkan bulan ini.
Makalah itu menunjukkan bahwa varian SARS-CoV-2 yang beredar di Amerika Serikat adalah versi yang lebih "primitif" dari yang ada di Cina. Mungkin saja viru itu muncul pertama kali di sana.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News