Kondisi Rakyat Afghanistan Menjalani Ramadan di Tengah Lockdown

Kondisi Rakyat Afghanistan Menjalani Ramadan di Tengah Lockdown - GenPI.co
Keluarga Miya Gul menghadapi kelaparan di Tengah Lockdown ( Foto : Agnieszka Pikulicka-Wilczewska/Al Jazeera)

GenPI.co - Sinar matahari bersinar melalui potongan-potongan kain berwarna-warni, menerangi wajah Miya Gul dengan palet warna merah dan kuning. Dia duduk di lantai tenda di permukiman untuk orang-orang terlantar di Kabul.

Selama 14 tahun terakhir, pria 37 tahun dan keluarganya menyebut tempat tersebut sebagai rumah.

Miya Gul telah menjalankan puasa sejak Ramadan pertama yang dimulai pada 24 April. Namun, baginya puasa tahun ini telah kehilangan makna, tak seperti biasanya. 

Menurut Miya Gul, istrinya Soyra dan keenam anaknya, puasa tahun ini menjadi kata lain untuk kelaparan.

"Ramadan ini adalah yang tersulit yang pernah kami alami. Jika kami tidak menemukan makanan, kami berpuasa sepanjang waktu. Orang yang punya uang bisa membeli satu kilo, dan kami hanya mampu membeli satu per hari." kata Miya Gul, seperti yang dilansir dari Aljazeraa.com, Sabtu, (9/5).

Sejak awal pandemi virus corona, Afghanistan berada di ambang kehancuran ekonomi. Kebijakan lockdown yang diberlakukan negara, telah memaksa banyak bisnis tutup.

Menurut data Biruni Institute, sebuah lembaga ekonomi lokal, menyebutkan akibat dari pandemi virus corona ini, enam juta orang telah kehilangan pekerjaan di sebuah negara, di mana 80 persen orang hidup di bawah garis kemiskinan.

Prospeknya suram. Dengan donor utama yang fokus memerangi virus di dalam negeri, ekonomi sumber daya rendah seperti Afghanistan tidak banyak mendapat dukungan dari luar. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya