GenPI.co 
GenPI.co - Pemerintah Vietnam akan menerima setidaknya 30 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca dengan Universitas Oxford tahun ini.
"Kami telah menandatangani kesepakatan untuk menjamin pasokan vaksin AstraZeneca untuk 15 juta orang, yang setara dengan 30 juta dosis," ujar wakil Menteri Kesehatan Vietnam, Truong Quoc Cuong dalam pernyataannya, dilansir reuters, Senin (4/1/2021).
BACA JUGA: Israel Pesan Pesawat Siluman, Persiapan Tuk Perang Dunia Ketiga
Vietnam memilih vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Oxford University ini karena lebih murah dari pada vaksin yang lain. Kemudian, vaksin dapat disimpan pada suhu lemari es, yang membuatnya lebih mudah untuk diangkut dan digunakan, terutama di negara-negara berkembang.
Selain itu, Vietnam juga sedang dalam pembicaraan untuk membeli vaksin dari Pfizer Inc, Sputnik V Rusia dan China, dan kandidat vaksin buatan Sinovac China.
Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, yang memproduksi vaksin Sputnik V Rusia, juga telah menunjukkan minat untuk mengembangkan vaksin di Vietnam.
Menurut dia, sebagai bagian dari inisiatif COVAX yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Vietnam akan memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan vaksin bagi 16 persen dari total populasinya.
Vietnam, yang belum memberikan persetujuan regulasi formal untuk vaksin apa pun, juga mengembangkan vaksin buatan sendiri di dalam negeri. Vietnam telah melakukan uji coba vaksin Nano Covax pada manusia dan vaksin kedua yang dibuat di dalam negeri yang diharapkan mulai menjalani uji klinis pada manusia bulan ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
