Gejolak Panas! Pekerja Mogok Massal, Myanmar Lumpuh Total

Gejolak Panas! Pekerja Mogok Massal, Myanmar Lumpuh Total - GenPI.co
Warga Myanmar menggelar aksi unjuk rasa pasca kudeta militer Myanmar. Foto: Reuters/Athit Perawongmetha.

GenPI.co - Ratusan ribu orang turun ke jalan di kota-kota besar di Myanmar, memprotes perebutan kekuasaan militer di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kekerasan di negara Asia Tenggara yang bermasalah itu.

Protes Rabu (17/2/2021) menandai salah satu yang terbesar di Myanmar sejak kudeta 1 Februari dan terjadi setelah pengunjuk rasa mendesak orang-orang untuk keluar secara massal.

BACA JUGA: 20 Warga AS Tewas Akibat Badai Salju, Gedung-gedung Ikut Beku

“Kami mencintai demokrasi dan membenci junta. Kita harus menjadi generasi terakhir yang mengalami kudeta," ucap salah seorang pengunjuk rasa dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (18/2/2021).

Di Yangon, kerumunan lebih besar, beberapa orang juga menghentikan mobil mereka di jalan-jalan atau di persimpangan-persimpangan utama, kap mesin mereka terbuka secara massal, sebagai cara untuk memblokir jalan dari pasukan keamanan.

Sementara, di ibu kota Myanmar, Naypyidaw, ribuan orang berbaris di jalan raya yang lebar, meneriakkan pembebasan Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.

Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang hak asasi manusia di Myanmar, Tom Andrews, sebelumnya menerangkan bahwa dia "takut" dengan meningkatnya kekerasan di negara tersebut.

"Saya khawatir kekerasan dalam skala yang lebih besar di Myanmar daripada yang kita saksikan sejak pengambilalihan pemerintah secara ilegal pada 1 Februari," jelas Andrews.
 
Sebegai informasi, Militer Myanmar memiliki sejarah kekerasan dan impunitas selama beberapa dekade memerintah negara itu sebelum transisi menuju demokrasi dimulai 10 tahun lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya