Perdagangan Manusia Merajalela di Libya, 156 Migran Siap Dijual

Perdagangan Manusia Merajalela di Libya, 156 Migran Siap Dijual - GenPI.co
Ilustrasi-Ratusan migran di Libya. Foto: Reuters.

GenPI.co - Kasus perdagangan manusia yang terjadi di Libya semakin meresahkan. Bahkan, baru-baru ini pihak berwenang negara tersebut telah menggerebek sebuah penjara rahasia di kota tenggara.

Penjara rahasia itu diketahui merupakan tempat yang digunakan oleh para pelaku. Di dalamnya juga terdapat 156 migran Afrika termasuk 15 wanita dan lima anak-anak yang siap dijual ke lintas negara.

BACA JUGA: Bongkar Kekeliruan Konflik Rohingnya, Fakta Mengejutkan Terungkap

Penggerebekan di kota Kufra terjadi pada 16 Februari lalu setelah seorang migran berhasil melarikan diri dari rumah yang diubah menjadi penjara dan melaporkan kepada pihak berwenang bahwa ada migran lainnya yang ditahan dan disiksa oleh para pedagang di sana.

Pasukan keamanan menangkap sedikitnya enam pelaku pedagang dan merujuk mereka ke jaksa penuntut untuk penyelidikan lebih lanjut ke depannya.

Dilansir dari Aljazeera, Rabu (24/2/2021), para migran yang diselamatkan itu berasal dari Somalia, Eritrea dan Sudan, dibawa ke tempat penampungan di mana mereka diberi makanan, pakaian dan selimut.

Penggerebekan itu menunjukkan bahaya yang dihadapi para pengungsi dan migran di Libya yang dilanda konflik, yang telah muncul sebagai titik transit integral bagi migran Afrika dan Arab yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan ke Eropa.

Diketahui, Libya telah mengalami kekacauan setelah pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan dan membunuh penguasa lama Muammar Gaddafi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya