Sementara pemboman itu bisa menjadi langkah pembalasan pertama oleh AS setelah serangan minggu lalu.
Meski begitu tindakan militer AS tersebut dikatakan terbatas dalam ruang lingkup dan berpotensi menurunkan risiko eskalasi.
Selain itu, lanjut Kirby, yang mana keputusan untuk menyerang hanya di Suriah dan bukan di Irak untuk memberi pemerintah Irak ruang bernafas.
Pasalnya, Irak ini tengah melakukan penyelidikannya sendiri atas serangan 15 Februari yang melukai orang Amerika.(*)
BACA JUGA: Militer Ancam Kudeta Pemerintah Armenia, Mau Ikutan Myanmar?
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News