GenPI.co 
GenPI.co - Otorisasi Presiden Amereika Serikat (AS) Joe Biden atas serangan udara militer di Suriah timur pada hari Kamis (25/2/2021) telah menuai kritik di Timur Tengah.
Sebelumnya, militer Amerika Serikat mengatakan telah melakukan serangan terukur terhadap fasilitas di Suriah timur yang digunakan oleh milisi yang didukung Iran, sebagai tanggapan atas serangan roket terhadap sasaran AS di Irak.
BACA JUGA: Ironi, Kisah Gadis Inggris Teman Tidur Pejabat ISIS, Buat Lemas
"Serangan udara itu disengaja dan ditujukan untuk mengurangi situasi secara keseluruhan di Suriah timur dan Irak", kata juru bicara Pentagon John Kirby dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (26/2/2021).
Sementara, beberapa pengamat menerangkan ada upaya yang jelas untuk menarik perbedaan antara Biden dan pendahulunya Donald Trump, yang menanggapi serangan terhadap pasukan koalisi di Irak menggunakan kekuatan.
Seorang profesor sastra Inggris dan orientalisme di Universitas Teheran, Seyyed Mohammad Marandi, mengungkapkan langkah tersebut menunjukkan bagaimana Biden dan Trump adalah sama.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif berbicara dengan mitranya dari Suriah saat beberapa jam setelah serangan udara AS.
"Kedua belah pihak menekankan perlunya Barat untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB tentang Suriah," kata situs pemerintah Iran Dolat.ir.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
