Militer Myanmar Brutal, Warga Dibuat Lemas, Butuh Bantuan Dunia

Militer Myanmar Brutal, Warga Dibuat Lemas, Butuh Bantuan Dunia - GenPI.co
Demonstran anti-kudeta bentrok dengan pasukan keamanan Myanmar. Foto: Reuters.

GenPI.co - Pasukan keamanan telah mengerahkan metode yang lebih keras terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta dari pada yang sebelumnya digunakan di kota terbesar Myanmar, Yangon.

Dilansir AFP, Senin (1/3/2021), protes terhadap perebutan kekuasaan militer dalam kudeta 1 Februari lalu telah memasuki minggu keempat.

BACA JUGA: Arab Saudi Tolak Tudingan Intel AS, Isi Balasannya Menggelegar

Setelah negara Asia Tenggara itu menangkap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan sebagian besar pimpinan partainya, dengan tuduhan penipuan dalam pemilihan November yang dimenangkan partainya secara telak.

Polisi dan tentara mengerahkan peluru karet, gas air mata dan granat kejut, dan memukuli pengunjuk rasa di lokasi protes besar di Yangon pada hari Sabtu, termasuk di dekat pusat kota Sule Pagoda, Myaynigone di kotapraja Sanchaung, dan Hledan di kotapraja Kamayut.

Di pusat kota Yangon, polisi menyerang para pengunjuk rasa tak bersenjata dan tanpa kekerasan sekitar tengah hari waktu setempat. Ketika pengunjuk rasa berkumpul kembali, polisi mulai menggunakan taktik yang semakin kejam.

Polisi juga mengerahkan granat kejut yang meledak di dekat sekelompok warga sipil dan melakukan satu penangkapan. Aparat keamanan mengacungkan tongkat ke arah wartawan yang berusaha mendekati dan mendokumentasikan penangkapan tersebut.

Polisi dilaporkan terus menyerang para pengunjuk rasa, melakukan setidaknya dua penangkapan lagi. Seorang pria yang ditangkap mengalami pendarahan di wajahnya, tampaknya karena dipukuli.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya