GenPI.co - Aye Nyein Thu baru saja menyelesaikan sekolah kedokteran di pusat kota Mandalay, Myanmar kurang dari setahun sebelum militer merebut kekuasaan dalam kudeta pada 1 Februari 2021 lalu.
Dilansir Aljazeera, Rabu (3/3/2021), kini Nyein Thu yang berusia 25 tahun itu ikut memberikan bantuan medis darurat saat pasukan negara menindak protes massal.
BACA JUGA: Mendadak Viral, Pria Vietnam Bikin Kaget, Faktanya Mencengangkan
Dia menceritakan banyak hal perihal pasukan negara yang menindak protes massal secara brutal. Bahkan, mereka tak segan menembaki kepala para pedemo tersebut.
“Sebagian besar korban mengalami luka di kepala karena polisi menggunakan tongkat untuk memukuli pengunjuk rasa, dan beberapa orang juga ditembak," kata Aye Nyein Thu dalam pernyataannya.
Dia juga memperkirakan telah menanggapi 10 pasien saat kasus darurat berlangsung. Dirinya juga menganggap kondisi Myanmar ibarat di neraka yang sangat mengerikan.
Sejak militer menangkap pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan lebih dari 40 pejabat terpilih dan mengumumkan keadaan darurat selama setahun, jutaan orang telah turun ke jalan di seluruh negeri, sementara sekitar tiga perempat pekerja pemerintah diperkirakan telah pergi.
Dengan demonstrasi yang menunjukkan sedikit tanda mereda, pihak berwenang semakin beralih ke kekerasan.
Mereka telah menembakkan peluru tajam dan peluru karet, mengerahkan meriam air dan menggunakan gas air mata serta granat kejut ke arah kerumunan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News