Ekspansi Gadis Suriah Jajakan Keringat Tubuhnya, Pesonanya Aduhai

Ekspansi Gadis Suriah Jajakan Keringat Tubuhnya, Pesonanya Aduhai - GenPI.co
Pasukan Kurdi, banyak diantaranya perempuan, menjadi yang terdepan dalam memerangi ISIS di Suriah sejak pertempuran Kobani. Foto: Reuters/Asmaa Waguih.

GenPI.co - Ketika kekerasan pecah di Suriah pada tahun 2011 lalu, Ghasak adalah seorang siswa sekolah menengah. Sekarang, di usianya yang baru menginjak 27 tahun, dia adalah pencari nafkah bagi 11 anggota keluarganya, hal ini sesuatu yang hampir tidak terpikirkan sebelum perang.

Dilansir Aljazeera, Selasa (9/3/2021), Gadis-gadis Suriah kini didorong untuk berperan sebagai penyedia dengan cara yang hanya sedikit dialami sebelumnya.

BACA JUGA: Korsel-AS Gelar Latihan Militer, China Dibuat Lemas Gemetaran

Ghasak, yang berasal dari Saraqeb di pedesaan Idlib, provinsi terakhir yang dikuasai pemberontak di negara itu, harus mencari pekerjaan ketika dia berusia 23 tahun setelah ayahnya mengalami patah punggungnya dan tidak dapat lagi melanjutkan pekerjaannya.

Sebagai anak tertua, dia harus bertanggung jawab atas keluarga, mendapatkan penghasilan dari pekerjaan kemanusiaan dan kemudian, sambil mengembangkan keterampilannya, dari jurnalisme.

“Saya juga mengenal banyak wanita yang menemukan diri mereka sebagai pencari nafkah bagi keluarga mereka dan ini telah menyebabkan status mereka berubah secara dramatis. Kami bukan lagi ibu rumah tangga, tapi perempuan pekerja keras,” ujar dia.

Menurutnya, kondisi keras yang dialami kini telah sepenuhnya mengubah pandangan perempuan dan laki-laki tentang perlunya perempuan untuk bekerja.

Sementara, menurut laporan dari organisasi amal kemiskinan dan kelaparan global, Care, hanya 4 persen keluarga Suriah yang dikepalai oleh perempuan sebelum 2011. Angka itu kini meningkat menjadi 22 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya