Ironi, 120 Migran Jadi Korban Perdagangan Manusia di Libya

Ironi, 120 Migran Jadi Korban Perdagangan Manusia di Libya - GenPI.co
Ilustrasi-Ratusan migran di Libya. Foto: Reuters.

GenPI.co - Pasukan keamanan di Libya telah membebaskan 120 orang yang diyakini sebagai migran yang ditahan dan disiksa oleh pedagang manusia di kota barat laut Bani Walid, kata tentara.

"Para migran dan pengungsi, kebanyakan orang Mesir, dibebaskan setelah serangan pagi hari di sarang perdagangan manusia," kata brigade tempur elit ke-444 dalam sebuah pernyataan, speerti dilansir dari Aljazeera, Jumat (12/3/2021).

BACA JUGA: Junta Militer Myanmar Dosanya Segudang, Mending Jangan Baca

Penculik mereka telah menjadikan mereka penyiksaan dan pemerasan, tambahnya, mengutip kesaksian dari mereka yang dibebaskan.

Brigade juga melakukan operasi terhadap penyelundup pekan lalu di Bani Walid, pusat perdagangan manusia di tepi gurun sekitar 170 kilometer (105 mil) tenggara ibu kota, Tripoli.

Enam tempat persembunyian ditemukan dalam operasi itu dan 70 migran dan pengungsi dari berbagai kebangsaan dibebaskan, katanya, menambahkan bahwa "salah satu pedagang paling terkenal di negara itu ditahan bersama dengan penjahat asing lainnya yang menculik, membunuh dan menyiksa korban mereka".

Libya telah menjadi titik transit utama bagi orang-orang yang berharap untuk mencapai Eropa, setelah negara Afrika Utara itu terlibat dalam konflik berdarah menyusul pemberontakan yang didukung NATO yang menggulingkan dan menewaskan pemimpin lama Muammar Gaddafi pada 2011.

Penyelundup sering mengemas keluarga yang putus asa ke dalam perahu karet yang perlengkapannya tidak lengkap yang tidak dapat bertahan dalam perjalanan melintasi Laut Mediterania.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya