Myanmar Makin Ambruk, ke Mana Pasukan Perdamaian PBB?

Myanmar Makin Ambruk, ke Mana Pasukan Perdamaian PBB? - GenPI.co
Pengunjuk rasa memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/AWW/djo

GenPI.co - PBB seperti tak berdaya membantu warga Myanmar. Dengan korban jiwa yang terus berjatuhan, Pasukan PBB tetap tak terlihat. Ke mana mereka?

AAPP melaporkan sejauh ini hampir 250 kematian telah dikonfirmasi. Semua terjadi dalam jangka waktu beberapa minggu sejak kudeta terjadi.

Para analis dunia bahkan menyebut jumlahnya lebih tinggi dari yang diumumkan junta militer. Itu berkaca pada banyaknya penculikan yang dilakukan junta militer. Dari laporan AAPP, sudah ada 2.300 yang ditangkap.

Tapi jumlah warga yang diculik dan dilepaskan tidak sama. Banyak yang tidak diketahui nasibnya hingga kini.

Rakyat Myanmar pun dikabarkan menginginkan agar PBB segera menerjunkan pasukan perdamaiannya. Aksi kekerasan yang dilakukan junta militer dianggap sudah kelewat batas.

Dikutip Associated Press, Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa sanksi yang dijatuhkan dirasa tidak mempan untuk melawan aksi junta. Maka itu rakyat menginginkan pasukan perdamaian PBB agar segera turun.

“Orang-orang benar-benar mencari tindakan internasional bersama dalam hal sanksi. Terus terang, beberapa orang di sini ingin melihat penjaga perdamaian,” katanya, Senin (22/3/2021).

PBB, menurutnya adalah solusi yang bisa diandalkan. Masalah yang ada sekarang tinggal di Rusia dan China yang masih setengah hati merestui campur tangan dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya