GenPI.co 
GenPI.co - Amerika Serikat berencana menjatuhkan sanksi terhadap dua konglomerat yang dikendalikan oleh militer Myanmar atas kudeta 1 Februari lalu oleh para jenderal dan tindakan keras mematikan.
Dilansir Reuters, Kamis (25/3/2021), langkah Departemen Keuangan AS untuk memasukkan Myanmar Economic Corporation (MEC) dan Myanmar Economic Holdings Ltd (MEHL) dan membekukan aset apa pun yang mereka miliki di AS.
BACA JUGA: Sangar, Amukan Dokter ke Junta Militer Myanmar Bikin Ambyar
Sementara, para jenderal Myanmar melakukan pengambilalihan pada hari pertama parlemen pada Februari, menahan para pemimpin sipil termasuk peraih Nobel Aung San Suu Kyi, yang partainya memenangkan pemilihan pada November.
Pihak militer mengklaim ada kecurangan pemilih tetapi pengamat mengatakan tidak ada penyimpangan yang signifikan.
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah kelompok advokasi yang melacak penahanan dan kematian di Myanmar sejak kudeta tersebut juga melaporkan bahwa kudeta itu memicu pemberontakan yang meluas, dan pasukan keamanan telah menanggapi dengan kekerasan, menewaskan sedikitnya 286 orang.
Presiden AS Joe Biden juga telah mengeluarkan perintah eksekutif pada 11 Februari yang membuka jalan bagi sanksi baru terhadap militer Myanmar dan kepentingannya.
Perintah itu membekukan cadangan sekitar $ 1 miliar yang disimpan bank sentral Myanmar di New York Federal Reserve, yang coba ditarik oleh pemerintah militer setelah merebut kekuasaan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
