Situasi Makin Merinding, Lebanon Terancam Bubar, Warga Bisa Punah

Situasi Makin Merinding, Lebanon Terancam Bubar, Warga Bisa Punah - GenPI.co
Seorang demonstran mengibarkan bendera Lebanon di depan pasukan polisi, dalam aksi unjuk rasa di Beirut, Lebanon, pada Sabtu (8/8/2020) lalu. Foto: Reuters/GoranTomasevic.

GenPI.co - Ketua parlemen berpengaruh Lebanon Nabih Berri mengingatkan negara ini akan tenggelam seperti Titanic jika tidak dapat membentuk pemerintahan saat dia membuka sesi untuk menyetujui dana darurat agar lampu tetap menyala selama dua bulan lagi.

"Seluruh negara dalam bahaya, seluruh negara adalah Titanic. Jadi sudah waktunya kita semua bangun karena pada akhirnya, jika kapalnya tenggelam, tidak akan ada yang tersisa. Jadi negara ini terancam bubar," ujar Berri dalam keterangannya, seperti dilansir dari Aljazeera, Senin (29/3/2021).

BACA JUGA: Situasi Mendidih Bak Neraka, Warga Myanmar Dibombardir Bom Kiamat

Saat ini Lebanon sedang dilanda krisis keuangan yang menjadi ancaman terbesar bagi stabilitasnya sejak perang saudara 1975-1990.

Tanpa pemerintahan baru, mereka tidak dapat melaksanakan reformasi yang diperlukan untuk membuka bantuan luar negeri yang sangat dibutuhkan.

Tetapi perdana menteri yang ditunjuk Saad al-Hariri dan Presiden Michel Aoun telah berselisih selama berbulan-bulan mengenai susunan kabinet baru.

Sebelumnya, parlemen telah menyetujui pinjaman sebesar $ 200 juta untuk membayar bahan bakar perusahaan listrik Lebanon setelah ada peringatan dari kementerian energi bahwa uang tunai telah habis untuk pembangkit listrik setelah akhir bulan.

"Ini seharusnya cukup untuk listrik selama sekitar dua bulan atau dua setengah," kata seorang anggota parlemen dan mantan menteri energi, Cesar Abi Khalil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya