Merinding, Taring Arab Saudi Ternyata Lembek di Mata Houthi

Merinding, Taring Arab Saudi Ternyata Lembek di Mata Houthi - GenPI.co
Pasukan Houthi. Foto: Khaled Abdullah/Reuters.

GenPI.co - Intervensi militer aliansi pimpinan Arab Saudi di Yaman tidak hanya gagal dalam tujuannya untuk mengalahkan pemberontak Houthi, tetapi kerajaan tersebut menemukan dirinya dalam posisi di mana mereka mungkin dipaksa untuk menyerah.

“Houthi telah terbukti menjadi kekuatan tempur yang tangguh. Arab Saudi terlihat hancur tidak memiliki permainan lapangan yang sebanding yang dapat menandingi musuh mereka, ” ujar Nader Hashemi selaku Direktur Pusat Studi Timur Tengah di Universitas Denver dalam keterangannya, seperti dilasnir dari Aljazeera, Senin (5/4/2021).

BACA JUGA: Arab Saudi Ciptakan Kiamat di Yaman, Dunia Dibuat Melongo

Realitas ini jauh dari apa yang semula diantisipasi Arab Saudi ketika memasuki perang melalui Operasi Badai yang Menentukan pada Maret 2015.

“Arab Saudi mengira akan memenangkan perang ini melalui kampanye pengeboman, dan semuanya akan berakhir dalam beberapa minggu. Kami sekarang telah memasuki tahun ketujuh perang ini tanpa akhir yang jelas terlihat,” kata Hashemi.

Faktanya, Houthi terus maju sejak saat itu, dan Arab Saudi berada dalam posisi di mana tidak masuk akal untuk menjadi pemenang perang. Kaum Houthi mengontrol ibu kota Sanaa dan sebagian besar barat laut Yaman.

Kota Marib, yang memiliki kepentingan strategis yang sangat penting karena berfungsi sebagai pusat produksi minyak dan gas negara dan memiliki infrastruktur penting, juga terus-menerus diserang.

Selain keuntungan teritorial ini, Houthi juga berulang kali menunjukkan bahwa mereka dapat menyerang infrastruktur di wilayah Saudi dengan drone.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya