Ironi, Kehidupan Gadis Negara Berkembang Dipaksa Hubungan Ranjang

Ironi, Kehidupan Gadis Negara Berkembang Dipaksa Hubungan Ranjang - GenPI.co
Ilustrasi-Gadis-gadis saat melakukan demo. Foto: Reuters/Guadalupe Pardo.

GenPI.co - Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan hampir separuh perempuan dan remaja perempuan di negara berkembang tidak diberi hak untuk melakukan berhubungan seks dengan pasangan mereka.

Terlebih para gadis di negara berkembang itmelayani secara dipaksa, baik dengan pria yang tak dikenal maupun, ancaman dari keluarga atau lingkungannya sekitar.

BACA JUGA: Ironi, Gadis India Dipaksa Nungging, Kepala Dipenggal Bikin Miris

Departemen Kependudukan PBB (UNFPA) menyebut temuan itu 'mengkhawatirkan' dan mengancam keselamatan wanita, berpotensi mengurangi produktivitas ekonomi dan mengakibatkan biaya tambahan untuk perawatan kesehatan dan sistem peradilan suatu negara.

Dilansir Aljazeera, Kamis (15/4/2021) laporan tersebut, berjudul My Body is My Own (PDF), melihat kekuatan kedua wanita untuk membuat keputusan sendiri tentang tubuh mereka dan sejauh mana hukum negara mendukung atau mengganggu hak tersebut.

Di 57 negara berkembang yang datanya tersedia, laporan tersebut menemukan 45 persen perempuan tidak sepenuhnya diberdayakan untuk membuat pilihan apakah berhubungan seks atau tidak.

Ada perbedaan di berbagai wilayah, meskipun 76 persen wanita di Asia Timur dan Tenggara membuat keputusan sendiri atas tubuh mereka, angkanya kurang dari 50 persen di sub-Sahara Afrika dan di Asia Tengah dan Selatan.

Sementara, di beberapa negara seperti Mali, Niger dan Senegal lebih dari 90 persen wanita kehilangan keperawanan mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya