Kemenpar Fokus Wisata Bahari di Labuan Bajo

Kemenpar Fokus Wisata Bahari di Labuan Bajo - GenPI.co
Indonesia telah membangung Labuan Bajo Marina di Kabupaten Manggarai Barat. hal tersebut menjadi bagian dari pengembangan wisata bahari di kawasan itu.

Annual Meeting IMF-World Bank yang akan digelar bulan Oktober 2018 di Bali. Ini adalah momentum bagus untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Untuk itu Kemenpar telah menyiapkan lebih dari 60 Paket Tour, 8 diantaranya di Labuan Bajo-Flores dan Sumba.

Hal itu dikatakan Hariyanto dalam pada pertemuan Senior Official Meeting on Trilateral Economic Cooperations Indonesia-Timor Leste-Australia di Labuan Bajo, Kamis (12/4). Ia adalah Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar.  

Selain itu,  pada tahun 2018 Kementerian Pariwisata telah menjadwalkan beragam kegiatan di wilayah Timur Nusa Tenggara. Ada  24 even prioritas crossborder di wilayah Timur Nusa Tenggara. Dengan rincian, 12 even di Belu serta 8 even di  Kabupaten Timur Tengah Utara (TTU).

Dalam Senior Official Meeting on Trilateral Economic Cooperations Indonesia-Timor Leste-Australia itu, wisata bahari memang menjadi salah satu fokus pengembang pariwisata Indonesia. Beberapa tahapan dan strategi telah dilakukan pemerintah. Yaitu mengembangkan infrastruktur pelabuhan, dan melakukan deregulasi terkait pelayaran dan yacth. Sehingga cruise dan yacth asing dapat dengan mudah masuk dan berlabuh di Indonesia.

"Kita akan fokuskan pengembangan Wisata Bahari terutama cruise dan yacht cruises, lalu pemasaran serta promosi pariwisata, serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata," ujar Hariyanto.

Untuk infrastruktur, Indonesia telah membangung Labuan Bajo Marina di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Marina tersebut merupakan Pelabuhan pariwisata modern dan terpadu. Di dalamnya terdapat restoran serta hotel yang berkapasitas 180 kamar. Marina tersebut dikerjakan oleh tiga konsorsium BUMN yang tergabung dalam Indonesia Ferry Property. Yaitu PT PP (Persero), Patra Jasa, dan PT ASDP Indonesia Ferry.

"Pembangunan Labuan Bajo Marina yang akan selesai pada akhir tahun 2018, menjadi langkah maju untuk mendorong pertumbuhan pariwisata. Dengan selesainya Marina tersebut, Labuan Bajo dapat menerima kunjungan cruise dengan penumpang sebanyak 5.000 orang," terang Hariyanto.

Untuk memperluas di sektor cruise, Indonesia juga siap menyelaraskan kegiatan wisata cruise dari Australia. Untuk itu Kemenpar telah bekerjasama dengan PT Pelni. Nantinya, PT Pelni akan bekerjasama dengan salah satu agen operator yang bekerjasama dengan agen dari Australia dan Timor Leste. Tujuannya untuk merintis rute Labuan Bajo-Dili-Darwin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya