Para Lurah Pasar Genpi Jogja Kopdar di Banyunibo

Para Lurah Pasar Genpi Jogja Kopdar di Banyunibo - GenPI.co
Delapan Lurah GenPI Jogja Kopdar di embrio Pasar Digital Banyunibo.

Program 100 destinasi digital sebagai solusi sementara untuk selamanya direspon baik oleh GenPI Jogja. Telah berhasil memembangun Pasar Kakilangit, Bantul, GenPI Jogja kini punya 7 embrio destinasi digital. Artinya, kini ada 8 Lurah pasar di struktur fungsi GenPI Jogja. Delapan lurah itu bertugas di Pasar Munthuk Bambu dan Laguna Depok yang berada di Bantul, Pasar Telaga Jonge, Ngingrong, dan Pampang berada di Gunungkidul, Pasar Kebun Teh Nglinggo, Kulon Progo, serta Pasar Banyunibo, Sleman.

Meski berstatus embrio, 7 pasar itu sudah menunjukkan performa yang baik. Pasar Banyunibo misalnya, sudah 7 kali beroperasi. Lokasinya berada di kawasan Candi Banyunibo-jalur Shiva Plateu atau kawasan persebaran candi-candi. Landmark Candi Banyunibo dan hamparan sawah yang menghijau membuatnya berbeda dan tiada duanya.

Modal lokasi yang telah intsagenic ini perlu diimbangi dengan destinasi digital yang keren, paten, dan beken. Memilih DNA sebagai pasar kuliner tradisional, tentu memiliki banyak pekerjaan rumah. Salah satunya adalah kurasi konten jajanan dan makanan yang serius.

Adalah Muhammad Agung lurah dari embrio Pasar Banyunibo, “Selama saya melakukan pendekatan dan observasi terhadap pedagang pasar, ternyata kendala mereka soal plating. Sehingga kami, tim pasar menganggap ini hal yang urgent untuk dilakukan saat ini,” ujar Agung.

Langsung gasss! Minggu, 6 Mei 2018 Agung mengadakan pelatihan bertajuk, 'Tip dan Trik Mendekorasi Hidangan'. Saat dikonfirmasi, lurah Pasar Banyunibo ini ingin memenuhi kebutuhan mendesak yang dialami oleh para pedagang. Bertempat di Pelataran Candi Banyunibo, pelatihan ini dilaksanakan dari jam 09.00-10.00WIB.

Kurasi konten jajanan dan makanan adalah masalah bersama di destinasi digital Jogja. Pelatihan yang dlakukan oleh Agung ini ternyata dimanfaatkan oleh para lurah lainnya. Berdalih kopdar, mereka nekad absen tidak datang ke pasar. Alasan terpnting adalah ingin belajar tentang menejemen pasar. Khususnya, atraksi yang berfaedah terhadap seluruh komponen pasar.

Jayimas selaku lurah Pasar Pampang sangat antusias mengikuti kopdar lurah pasar yang pertama ini. Menurutnya, program pelatihan Agung adalah angin segar untuk memecahkan masalah bersama.

“Ibu-ibu pedagang di Pampang juga menginginkan pelatihan seperti ini. Kebetulan, Mas Agung lebih cepat melakukan hal ini. Siapa tahu Mbak Aprilia dan Mas Azis (pelatih boga)berkenan membantu Ibu-Ibu pedaganng di pasar kami,” ungkap Jayimas yang saat ini selain sebagai anggota GenPI Jogja juga tengah melaksankan tugasnya sebagai Duta Kependudukan, Gunungkidul.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya