Susu Kental Manis Diseduh Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes

Susu Kental Manis Diseduh Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes - GenPI.co
Susu Kental Manis Diseduh Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes foto: envato elements

GenPI.co - Produk susu kental manis kembali menjadi perbincangan. Pasalnya, produk yang seharusnya hanya digunakan sebagai topping atau bahan tambahan dalam makanan ini masih banyak dikonsumsi sebagai minuman susu untuk anak-anak, bahkan bayi.

Koordinator Kelompok Subtansi Standardisasi Bahan Baku, Kategori, Informasi dan Harmonisasi Pangan Olahan, Yeni Restiani dalam dialog radio beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa regulasi telah mengatur penggunaan susu kental manis hanya untuk topping bukan untuk diseduh.

"Kami sudah menuangkan dalam regulasi peraturan badan POM nomor 31 tahun 2018 tentang label pangan olahan jadi memang ditegaskan pula bahwa penggunaan yang benar itu digunakan sebagai topping misalnya untuk martabak, campuran kopi, coklat, dan lain-lain," ungkapnya dikutip GenPI.co, Minggu (10/10).

BACA JUGA:  Pemberian Susu Kental Manis Berpotensi Langgar Hak Anak

Mengonsumsi susu kental manis dengan cara diseduh ternyata bisa meningkatkan risiko diabetes hingga obesitas.

Pada anak-anak terlebih lagi bayi dibawah 1 tahun, konsumsi susu kental manis dapat mengakibatkan gangguan gizi dan tumbuh kembang anak. Dalam kondisi yang lebir parah, anak dapat mengalami gizi buruk dan stunting.

BACA JUGA:  Bahaya! Usia PAUD Tak Dianjurkan Minum Susu Kental Manis

Dokter Spesialis Gizi Klinik, Dr. dr. Inge Permadhi, SpGK. menjelaskan alasan di balik larangan menyeduh susu kental manis.

Kandungan gula dalam susu kental manis tergolong cukup tinggi untuk dikonsumsi. Padahal, saat dikonsumsi dengan cara diseduh, jumlah susu kental manis yang digunakan cenderung dalam jumlah banyak jika tak ingin terasa hambar.

Juga, menyeduh susu kental manis dapat mengakibatkan masyarakat berasumsi minuman ini adalah susu dan memiliki kandungan gizi yang baik untuk anak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya