"Kerja sama Bio Farma dan Profactor Pharma adalah dalam bentuk pengembangan bersama dan transfer teknologi Recombinant Factor VIII yang dikembangkan oleh para expert ProFactor Pharma, dalam proses produk biologi dimulai dari proses hulu hingga proses hilir,” tuturnya.
Bio Farma mendapatkan milestone lisensi produksi dan penjualan eksklusif produk Recombinant Factor VIII untuk pengobatan hemophilia A di ASEAN6 dan India.
”Ini tentu akan sangat bermanfaat secara nasional maupun global,” ucap Honesti.
BACA JUGA: Dampak Covid-19, Pelaku Usaha Farmasi Dituntut Lebih Inovatif
Direktur Profactor David Brown mengatakan kerja sama ini akan meningkatkan pelayanan kepada publik khususnya pasien hemophilia yang 75% terdiagnosa belum memperoleh pengobatan karena tingginya harga produk.
”Teknologi rekombinan ini membuat proses pembuatan blood product (rekombinan faktor VIII) akan menjadi lebih cepat dengan harga terjangkau,” ujar David.
BACA JUGA: Dapat Kontrak dari UNICEF, Bio Farma Ekspor Vaksin Polio
Untuk diketahui, Hemofilia merupakan gangguan pembekuan darah herediter terbanyak di dunia saat ini.
Terdapat 2 jenis hemofilia yaitu hemofilia A dan hemofilia B. Hemofilia A terjadi akibat mutasi gen faktor VIII dan menyebabkan defisiensi faktor VIII.
BACA JUGA: Bio Farma Dampingi Pelaku UMK Peroleh Sertifikasi Halal
Insiden hemofilia A adalah 1:5.000–10.000 (secara global) dari kelahiran bayi lelaki. Sebanyak 80% dari seluruh kasus adalah hemophilia A, sedangkan sisanya adalah hemofilia B (defisiensi faktor IX). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News