GenPI.co 
GenPI.co -
Ketua JEC Glaucoma Service, JEC Eye Hospitals & Clinics Widya Artini Wiyogo menjelaskan glaukoma merupakan salah satu penyakit mata yang berdampak sangat besar terhadap kualitas hidup penyandangnya.
“Di antaranya, kecemasan bahkan depresi adanya risiko kebutaan, keterbatasan aktivitas sehari-hari karena gangguan lapang pandang, kendala fungsi sosial karena mulai menghilangnya penglihatan, hingga efek samping pengobatan, serta pengaruh finansial akibat biaya pengobatan yang dikeluarkan,” kata Widya.
BACA JUGA: 10 Makanan Terbaik Agar Kamu Tidak Terkena Glaukoma
Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menilai kesadaran masyarakat Indonesia terhadap glaukoma masih rendah.
“Di Indonesia, permasalahan glaukoma masih memprihatinkan lantaran penderita seringkali baru mencari pengobatan ketika sudah pada stadium lanjut,” ucap Widya.
BACA JUGA: Manfaat Air Rebusan Daun Salam untuk Kesehatan, Bikin Kolesterol Tinggi Ambrol
Dia menuturkan 80 persen kasus glaukoma muncul tanpa gejala. Hal itulah yang membuat glaukoma dijuluki sebagai Si Pencuri Penglihatan.
“Oleh karena itu, penatalaksanaan glaukoma sedini mungkin sangatlah krusial agar progresivitas penyakit ini dapat dikontrol dan kerusakan saraf mata bisa diperlambat sehingga kebutaan pun tercegah,” lanjut Widya.
BACA JUGA: Manfaat Makan Ceker Ayam untuk Kesehatan, Bikin Kulit Awet Muda
Di sisi lain, JEC Eye Hospitals and Clinics kembali menjalankan inisiatif tahunan guna menggiatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit glaukoma.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
