GenPI.co - Bio Farma telah memperoleh Nomor Izin Edar dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Oktober 2024 untuk produk Bio-TB STR.
Hal itu menandai tahap pertama kolaborasi antara Bio Farma dengan BD, perusahaan teknologi medis global terkemuka, untuk alat kesehatan diagnostik TB (tuberkulosis) yang diproduksi secara lokal.
Bio-TB STR adalah reagen untuk preparasi sampel TB. Digunakan dengan platform diagnostik molekular sistem BD MAX™.
BACA JUGA: Bio Farma Dukung Kejaksaan Berantas Korupsi di Industri Farmasi
Pengujian ini memungkinkan laboran dan dokter untuk dapat mendeteksi bakteri penyebab TB, sekaligus menentukan apakah bakteri tersebut resisten terhadap terapi antibiotik lini pertama secara bersamaan.
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya menyampaikan bahwa Bio Farma secara aktif berkontribusi untuk mempercepat pencapaian target eliminasi TBC pada tahun 2030.
BACA JUGA: Dengan Teknologi Transfer yang Kuat, Bio Farma Mampu Mempercepat Produksi Vaksin
Menurut Shadiq, Reagen STR yang diproduksi secara lokal ini merupakan pencapaian yang signifikan menuju kemandirian tes TB di Indonesia, yang akan memungkinkan Bio Farma untuk secara aktif berkontribusi terhadap ketangguhan kesehatan di Indonesia.
"Bio-TB STR dapat meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan efisiensi tes TB di Indonesia, sehingga memungkinkan Indonesia mempercepat pencapaian Target Eliminasi TB pada tahun 2030," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/10/2024).
BACA JUGA: Lindungi Generasi Hebat, Bio Farma Berikan Imunisasi Lengkap untuk Anak-anak
Platform diagnostik molekular BD MAX™ telah didistribusikan di Indonesia sejak awal tahun 2024 untuk Program TB Nasional di 15 Provinsi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News