Ini Cemilan Favorit Masyarakat Biak

Ini Cemilan Favorit Masyarakat Biak - GenPI.co
Sirih Pinang dagangan Mama Ocha

Jangan heran kalau datang ke Biak, kamu akan menemukan banyak masyarakat Biak yang mulutnya merah seolah memakai perwarna bibir. Rona merah itu bukan karena gincu guys. Itu karena mereka punya kebiasaan mengunyah sirih pinang.

Kebiasan menyirih di Biak nggak kenal pandang bulu. Tua muda, laki-laki perempuan, semuanya menyirih. Pekerja kantor pun ikut-ikutan menyirih.  Bahkan bapak-bapak polisi juga menggemari ‘cemilan’ ini. Unik banget yah.

Itu juga yang membuat banyak sekali penjual sirih di  Festival Biak Munara Wampesi. Salah satunya adalah Mama Ocha. 

Wanita 50-an tahun ini sehari-harinya memang menjual sirih. “Sa jual sirih di sini saja,di Kampung Samber ini,” ujar Mama Ocha dengan aksen Papua yang kental.

Mama Ocha menjelaskan bagaimana menyirih ala orang Biak yang agak berbeda dengan di daerah lain. Itu karena di tempat ini, bukan daun sirih yang dipakai sebagai salah satu bahannya, tetapi semacam sulur tanaman itu.

Kunyah dulu pinangnya. Lalu menyusul sepotong kecil batang sirih yang sudah dicampur dengan serbuk kapur. “Jangan banyak-banyak kapurnya. Awas mulut terbakar,” kata Mama Ocha.

Nggak mau kalah dengan masyarakat Biak, awak GenPI.co sempat ikut-ikutan menyirih. Rasa sepat langsung memenuhi mulut.  Memang ada sensasi rasa terbakar saat serbuk kapur dimasukkan ke mulut. Kapur itu pula yang menghasilkan warna merah karena reaksinya dengan buah pinang dan potongan batang sirih.

Mama Ocha sambil tersenyum geli melihat raut muka awak GenPI.co yang tak karuan karena baru pertama kali menyirih. “Jangan telan, kunyah-kunyah saja,” ia berujar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya