Onde-onde, Sudah Ada Sejak 500 Tahun Lalu

Onde-onde, Sudah Ada Sejak 500 Tahun Lalu - GenPI.co
Onde-onde

Siapa yang tidak kenal Onde-onde, makanan berbentuk bola kecil berlumur kacang wijen ini sangat digemari dan mudah ditemukan dari kaki lima sampai di rak pajang toko oleh-oleh.

Onde-onde terbuat dari tepung ketan atau tepung terigu yang diisi dengan kacang hijau yang telah ditumbuk halus, setelah bagian luarnya ditaburi wijen, onde-onde lalu digoreng. Onde-onde lebih nikmat dimakan dalam keadaan hangat bersama secangkir teh.

Namun Onde-onde tidak hanya ada di Indonesia, penganan ini juga ditemukan di Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Orang Malaysia menyebut Onde-onde dengan nama ‘Kuih Bom’, di Vietnam disebut ‘Banh Cam’ dan ‘Banh Ram’, sementara warga Filipina menyebutnya ‘Butsi’.

Baca juga : Ini Tempat Buat Kamu yang Kangen Kuliner Kampung Halaman

Onde-onde bisa menyebar luas seperti itu karena mengikuti penyebaran pedagang Tionghoa sejak 500 tahun yang lalu. Onde-onde sudah disajikan pada masa Dinasti Zhou, sejak tahun 256 sebelum masehi, saat itu Onde-onde disajikan sebagai kue yang melambangkan kebersamaan dan keselamatan.  

Selanjutnya pada masa Dinasti Tang, Onde-onde menjadi salah satu penganan istimewa di dalam istana dengan nama ‘Ludeui’, di Tiongkok utara namanya berubah menjadi ‘Ma Tuan’, ‘Ma Yuan’, dan ‘ Jen Dai’ tergantung daerahnya.

Diperkirakan Onde-onde sudah tiba di Indonesia sejak abad ke-15, seiring kedatangan armada harta kekaisaran Tiongkok yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho, kuliner ini lalu berkembang pesat di Kota Mojokerto, di dekat Kota Surabaya. Toko penjual Onde-onde paling terkenal di Mojokerto berdiri sejak tahun 1929 oleh Mak Bo Liem. 

Di negeri asalnya, Ludeui alias Onde-onde berisi pasta gula merah dan rasanya manis, saat masuk ke Indonesia isinya diganti dengan pasta kacang hijau sehingga rasanya menjadi gurih dan lebih cocok dengan lidah setempat. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya