GenPI.co 
Berkunjung ke Kalimantan, tak lengkap rasanya bila tak mencicipi kuliner khasnya. Kalimantan terkenal dengan cita rasa kuliner olahannya, salah satunya yang sudah menjadi resep turunan nenek moyang yaitu Mandai. Mandai merupakan olahan kulit cempedak yang sudah melalui proses fragmentasi, makanan ini adalah olahan khas Suku Banjar yang berada di Kalimantan Selatan. Cempedak adalah buah yang mirip dengan nangka namun ukurannya lebih kecil akan tetapi memiliki aroma yang wangi dan manis melebihi buah nangka.
Proses pembuatan mandai pun terbilang cukup mudah, buah cempedak dicuci bersih setelah itu direndam dengan air garam, lalu dipotong kotak menyerupai dadu, setelah itu bisa dimasak dengan cara di tumis seperti daging hingga kecoklatan. Tak lupa juga diberikan bumbu tambahan seperti bawang merah, bawang putih dan cabai untuk menambah cita rasa.
Kuliner ini biasa dikonsumsi sebagai sayur untuk teman sepiring nasi hangat, atau pelengkap dari lauk-pauk lainnya yang cocok dinikmati saat makan siang. Di Kalimantan kulit buah Cempedak tidak pernah dianggap sebagai limbah. Namun bila kamu berkunjung ke pasar tradisional yang ada dikawasan ini, kamu akan melihat kulit buah ini dijual dengan laris manis untuk dijadikan kuliner khas masyarakat setempat.
Untuk kamu yang penasaran ingin mencicipi kuliner khas Suku Banjar tersebut, bisa menemuinya di pasar tradisional Teluk Dalam Muara, rumah makan atau pun restoran yang ada di Kota Banjarmasin. Harga yang dipatok untuk satu porsi mandai ini pun cukup terjangkau yakni kisaran Rp. 10.000 hingga Rp.15.000.
Untuk kamu yang ingin menjadikan mandai sebagai oleh- oleh untuk keluarga dan kerabat, jangan khawatir akan basi di jalan, karena mandai ini cukup bertahan sangat lama hingga 5 sampai 8 bulan dalam rendaman garam yang dimasukkan ke dalam toples yang ditutup seperti acar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
