Walhi Optimis Indonesia Bisa Bebas dari Sampah Plastik

Walhi Optimis Indonesia Bisa Bebas dari Sampah Plastik - GenPI.co
Sampah plastik merupakan momok bagi lingkungan.

GenPI.co - Selama bertahun-tahun sampah menjadi masalah klasik di Indonesia dan beberapa negara lainnya. Dalam sebuah rilis penelitian yang diterbitkan tahun 2015 oleh para peneliti dari Universitas Georgia, Indonesia tercatat menjadi pencemar sampah plastik ke lautan global kedua terbesar setelah Cina. Setiap tahun sekitar 3 juta ton sampah plastik Indonesia masuk ke lautan. 

Berbagai upaya telah dilakukan sejumlah pihak untuk mengurangi jumlah sampah plastik di Indonesia. Hasil positif sebenarnya sudah mulai terlihat. Hal itulah yang dilihat oleh Manajer Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Dwi Sawung.

Dwi Sawung mengatakan, dirinya optimis Indonesia bisa mengurangi jumlah sampah plastik secara signifikan.  Asal, ada upaya menyeluruh dari seluruh pihak pemerintah dan partisipasi masyarakat.

“Sebenarnya kampanye-kampanye lingkungan yang sudah digaungkan selama beberapa tahun terakhir itu sudah membuahkan hasil yang cukup baik. Sekarang tinggal bagaimana pemerintah menyelaraskan seluruh stakeholder untuk mendukung upaya pengurangan sampah plastik, Mulai dari bea curai plastik hingga disinsentif untuk konsumen,” papar Sawung.

Walhi Optimis Indonesia Bisa Bebas dari Sampah PlastikManajer Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi)

Menurut Sawung, hal yang paling penting saat ini adalah bagaimana mengubah mental dan perilaku masyarakat Indonesia terkait penggunaan plastik secara masif. Sawung juga memberi contoh beberapa kota atau kabupaten yang sudah berhasil mengatasi masalah sampah plastik di wilayah masing-masing.

“Saat ini yang paling penting dan efektif adalah mengedukasi dan mengubah dari perilaku masyarakat kita. Yam ini lah yang gampang-gampang susah. Tapi saya optimis, apalagi sebenarnya sebelum ada kebijakan plastik berbayar ini sudah ada beberapa kota yang lebin dulu menerapkan kebijakan serupa, bahkan ada yang benar-benar melarang sampah plastik, seperti di Bogor dan Balikpapan,” ujarnya. 

Sawung juga memberikan contoh salah satu negara berkembang yang berhasil bebas dari masalah sampah plastik, yaitu Rwanda. Menurut Sawung, tingkat kesejahteraan suatu negara bukanlah penentu keberhasilan dalam mengatasi masalah sampah. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya