APPSI: Kebijakan Kantong Plastik Berbayar Kurang Tepat Diterapkan

APPSI: Kebijakan Kantong Plastik Berbayar Kurang Tepat Diterapkan - GenPI.co
Penggunaan kantong plastik di pasar tradisional.

Aturan kantong Plastik Tidak Gratis (KPTG) dianggap sebagai penerapan  kegiatan usaha ritel yang ramah lingkungan dan mengurangi jumlah sampah plastik. Bahkan terdapat wacana bahwa aturan KPTG tersebut juga akan diperluas ke lingkungan pasar tradisional.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ngadiran, membenarkan wacana tersebut. Dirinya pun mengatakan siap untuk mengawal dan mengkoordinir para pedagang di pasar tradisional, apabila aturan KPTG benar-benar diterapkan di pasar tradisional.

Baca juga: Sasar Pasar Tradisional, Pedagang Respon Aturan Pembatasan Kantong Plastik 

“Ya wacana tersebut sudah disampaikan, dan kalau memang benar diperintahkan kami siang mengawal. Aturan tersebut sebenarnya aturan yang baik untuk lingkungan,” kata Ngadiran saat ditemui di Kantor Pusat Koperasi dan Pasar (Puskoppas) DKI Jakarta di Pasar Rumput, Jakarta (12/3).

Meski demikian, Ngadiran berpendapat bahwa aturan tersebut sepertinya tidak akan berpengaruh signifikan untuk mengurangi jumlah sampah plastik. Pasalnya tarif kantong plastik sebesar Rp200 dirasa masih kurang signifikan bagi para konsumen. Sementara untuk pedagang, aturan tersebut juga tidak akan berpengaruh terhadap mereka.

APPSI: Kebijakan Kantong Plastik Berbayar Kurang Tepat DiterapkanNgadiran, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).

“Saya rasa sebagian besar konsumen akan tetap membeli kantong plastik kalau harganya cuma 200. Kalau pedagang sih seneng-seneng aja kalau kantong plastiknya dibayar konsumen, jadi ngurangin biaya modal mereka kan. Jadi saya rasa peradarannya (kantong plastik) nggak akan berkurang signifikan,” ungkap Ngadiran.

Menurut Ngadiran, akan lebih tepat sasaran jika pemerintah meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya sampah plastik terlebih dahulu, khususnya di lingkungan sampah pasar. Karena menurut Ngadiran, pengetahuan para pedagang dan para pembeli di pasar terkait bahaya sampah plastik sepertinya masih kurang. Hal itulah yang menyebabkan banyak sekali kantong plastik yang beredar di pasar tradisional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya