PLN Sebut Mobil Listrik Bikin Hemat, 72 Kilometer Hanya Rp 10.000

PLN Sebut Mobil Listrik Bikin Hemat, 72 Kilometer Hanya Rp 10.000 - GenPI.co
PLN melakukan uji jalan mobil listrik di Bandung. PLN membuktikan memakai mobil listrik selain lebih hemat juga tidak bising dan akselerasi mesin lebih andal. Foto: Humas PLN

GenPI.co - PT PLN (Persero) melakukan uji jalan mobil listrik untuk membuktikan penghematan yang bisa didapat masyarakat.

Touring ini dilakukan langsung oleh jajaran direksi PLN, Sabtu (13/11/2021).
 
Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo tak menyangka dengan menggunakan mobil listrik ternyata banyak manfaatnya.

Dari sisi penghematan saja, ketika dihitung, maka pengendara mobil listrik hanya perlu merogoh kocek Rp 10.000 saja untuk menempuh jarak 72 kilometer (km).
 
"Hitungannya kan 1 kWh itu bisa dapat 10 kilometer ya. Tadi kita sudah jajal 72 km. Artinya, pelanggan hanya perlu Rp 10.000 untuk menempuh 72 kilometer," ujar Darmawan.
 
Jika dibandingkan dengan Bahan Bakar Minyak (BBM), maka dengan jarak tempuh 72 kilometer, masyarakat harus merogoh kocek sekitar Rp 60.000 dengan asumsi harga BBM, Rp 9.000 per liter.
 
"Selain lebih hemat, saya juga merasakan sendiri kok. Tarikannya ini lebih kencang ya daripada mobil biasa. Bahasa kerennya akselerasi mesinnya lebih bagus. Dan tidak bising. Tidak ada suara mobil listrik ini, senyap. Bagus sekali," tuturnya.
 
Darmawan pun menilai penggunaan mobil listrik banyak membawa manfaat jika dilakukan secara masif.

BACA JUGA:  MG Indonesia Luncurkan Mobil Edisi Terbatas Liverpool FC di GIIAS

Cita-cita negara untuk mengurangi emisi karbon bisa terasa lebih cepat.
 
Dia menjelaskan, bensin memiliki berat jenis sekitar 0,8, jadi 1 liter bensin beratnya 800 gram. Kandungan karbonnya 90-an persen, tapi bukan berarti total karbon yang dihasilkan 700-an gram.
 
"Nanti dulu, ada namanya oksidasi karena kalau mobil internal combustion engine nanti ada yang namanya combustion. 1 mol karbon ditambah 2 mol oksigen, coba hitung dari periodic table oksigennya butuh 1,6 kg, jadi ada 2,4 kg emisi CO2 untuk 1 liter bensin," paparnya.
 
Sedangkan dengan mobil listrik, per kwh listrik PLN hanya menghasilkan emisi karbon sebanyak 0,85 kilogram saja.

"Artinya penggunaan mobil listrik lebih ramah lingkungan kan," imbuhnya.
 
Selain itu, penggunaan mobil listrik juga bahkan bisa mengurangi beban impor minyak mentah.

BACA JUGA:  Anies Dianggap Mentingin Acara Balap Mobil Daripada Banjir

Saat ini, kebutuhan BBM per hari mencapai 1,3 hingga 1,5 juta barel per hari. Padahal, produksi minyak nasional hanya 700 ribu barel per hari.
 
"Belum lagi, semakin hari kebutuhan BBM akan semakin meningkat. Padahal, produksi minyak kita tidak bisa pungkiri terus mengalami penurunan alamiah (natural decline). Artinya, beban impor akan lebih besar," jelasnya.
 
Dengan menggunakan mobil listrik, lanjut Darmawan, pemerintah bisa mengurangi beban Current Account Deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan yang terus tergerus dengan impor minyak mentah.

"Tingginya angka impor ini berdampak pada pengurangan pertumbuhan ekonomi kita. Maka, dengan penggunaan mobil listrik selain bisa menyeimbangkan CAD juga bisa mendorong pertumbuhan perekonomian kita," bebernya. (*)

BACA JUGA:  Wow, Mobil Listrik MG 5 EV Bikin Mata Susah Berkedip

Simak video pilihan redaksi berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya