Pasar Digital Baru di Jogya, Hadirkan Tradisi Gejog Lesung

Pasar Digital Baru di Jogya, Hadirkan Tradisi Gejog Lesung - GenPI.co

Ada tradisi unik yang menjadi khas masyarakat Yogyakarta, namanya Gejog Lesung. Dalam tradisi ini, 5 sampai 6 orang memukul atau menumbuk lesung alias tempat menumbuk padi, yang dilakukan menggunakan alu atau kayu penumbuk.

Gejog lesung dikenal sebagai ungkapan syukur warga atas melimpahnya panen padi. Sebelum mesin penggiling padi dikenal, masyarakat menggunakan lesung untuk memisahkan padi dari batangnya.

Nah nilai-nilai tradisional seperti ini dapat dijumpai di acara launching destinasi digital baru yang ada di  Jogya, yaitu pasar ngingrong di kawasan Geosite Ngingrong, kusung kidul, Sabtu (8/9). Pasar Ngingrong menjadi destinasi digital kedua milik Genpi Jogja, setelah Pasar Kakilangit. Acara ini  berlangsung pukul 14.00 hingga 19.00 WIB.

"Alhamdulillah sukses, ramai, dan heboh. Ini merupakan sebuah pencapaian bersama. Bukan saja GenPI Jogja, tetapi termasuk juga warga masyarakat sekitar yang begitu antusias membangun destinasi digital ini," kata Koordinator GenPI Jogja, Nunung Elizabeth.

Selain konsep acaranya yang keren, Pasar Ngingrong juga memiliki banyak Spot yang instagramable. Hutan kawasan Geosite Ngingrong diubah menjadi etalase seni yang memanjakan pengunjung.

Di acara ini juga menghadirkan narasumber beken, seperti dari Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Dinas Pariwisata Gunungkidul, dan influencer sosial media. Para narsum ini hadir untuk memberi pencerahan seputar destinasi wisata.

Soal kuliner apalagi. Berbagai kuliner khas Gunungkidul dapat ditemukan disini. Harganya pun tidak menguras kantong. Dan yang pasti semuanya disiapkan oleh warga sekitar. Ini tentunya sangat membantu peningkatan perekonomian masyarakat sekitar lokasi pasar.

“Pasar Ngingrong memiliki menu yang saya yakin tidak ditemukan di tempat lain. Kami baru saja mencoba menu buntil daun mengkudu. Bayangkan saja, daun mengkudu yang ditempat lain tidak memiliki nilai jual. Di Pasar Ngingrong, daun mengkudu memiliki nilai ekonomis. Ini merupakan kearifan lokal," ungkap Pipit Damayanti, seorang media sosial influencer asal Jogja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya