GenPI.co 
Dia lalu membahas mengenai Villa Mutiara Makassar, sebuah kompleks perumahan yang kemudian menjadi tempat menyusupnya JAD ke dalam FPI.
"Di Villa Mutiara ini mereka berkedok pengajian, tapi di sana rutin pelatihan militer sekaligus pembuatan bom bunuh diri," beber Denny Siregar.
Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi itu menjelaskan, bagaimana JAD bisa menyusup ke dalam FPI, padahal secara paham keduanya sangat berbeda.
Seperti diketahui, FPI dikatakan berpaham ahlussunnah wal jamaah, sementara JAD menganut paham wahabi.
"Meski berbeda paham, tapi JAD butuh inang baru sesudah mereka diberantas habis oleh Densus 88," ungkap Denny siregar.
Denny Siregar membeberkan, FPI saat itu adalah organisasi yang diakui pemerintah. Jadi anggota JAD bisa sembunyi di dalamnya.
Menurut Denny Siregar, di titik inilah peran Munarman untuk mengintegrasikan orang-orang JAD ke tubuh FPI.
Pasalnya, menurut Denny Siregar, Munarman butuh orang-orang yang bisa melatih FPI dalam hal kemiliteran.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
