Otak Sungsang Ali Ngabalin Bikin Istana Terseret, Jokowi Harus...

Otak Sungsang Ali Ngabalin Bikin Istana Terseret, Jokowi Harus... - GenPI.co
Otak Sungsang Ali Ngabalin Bikin Istana Terseret, Jokowi Harus..- Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Antara)

Menurut pengamat politik ini, kritik itu biasa dalam sebuah negara demokrasi. Malahan kritik itu dianggap merupakan sesuatu yang esensial dalam demokrasi. 

"Demokrasi tanpa kritik, apalagi jika itu diharamkan dan dibungkam akan menjelma menjadi otoritarianisme," jelasnya.

Pasalnya, otoritarianisme melarang protes dan kritik. Sementara, narasi otoritarianisme harus satu arah dan mutlak, tak ada pendapat lain, juga tak ada dialog. 

"Karena itu, respons terhadap kritik pun harus elegan dan berhikmat. Merespons kritik dengan menyerang personal bukan tindakan yang baik dan bijaksana. Itu perilaku yang minim etika dan tak terpuji. Apalagi jika itu dilakukan oleh seorang pejabat negara pembantu Presiden," beber Jeirry.

Respons yang menyerang personal secara tak langsung menunjukkan kepanikan Istana atau negara. Jadi, Jeirry menilai, bukan sekadar kepanikan pejabat yang bersangkutan.

"Karena itu, Presiden harus melakukan tindakan nyata. Tak boleh dibiarkan. Agar ada efek jera. Paling tidak agar pejabat bersangkutan tahu, bahwa suaranya adalah suara Presiden, juga suara negara, bukan suaranya sendiri, sehingga harus lebih hati-hati dan yang penting tak diulangi di kemudian hari," pungkasnya.(*)

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya