Akan tetapi, kata Hadiyan, di dalam Kemenhan sulit dikeluarkan anggaran tentang modernisasi alutsista.
"Biasanya, kan, pengguna dalam arti sudah menentukan alat perang karena mengetahui medan secara langsung. Namun, kerap kali terhenti dan tidak sesuai," bebernya.
Hadiyan mengungkapkan, Kemenhan sebenarnya sudah menyiapkan anggaran untuk pengadaan alutsista ke depannya.
Dia lantas meyakini bahwa hal itu sudah masuk dalam anggaran yang telah direncanakan.
"Saya yakin anggaran sudah ada, tapi belum. Ini ada konflik antara pengguna dan penentu kebijakan," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, dugaan mafia alutsista di Kemhan kembali mencuat usai tragedi KRI Nanggala-402 yang karam beberapa waktu lalu.(*)
Mandat Presiden Tak Boleh ditawar, Ketua KPK Harus Patuh
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News