GenPI.co - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuat program dalam 100 hari kerja, yaitu dengan jargon presisi singkatan dari prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.
Pengamat kepolisian dari institute for security and strategic studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai, jargon tersebut belum menuai hasil positif dalam 100 hari kerja Kapolri.
Menurut dia, keinginan dalam program Kapolri itu masih perlu ditingkatkan, sehingga tidak hanya sebagai sebuah jargon.
BACA JUGA: Gebrakan Maut 100 Hari Kerja Listyo Sigit Memang Top, Tetapi...
"Jargon presisi itu benar-benar harus dibuktikan secara nyata, bukan sekadar angin surga," ucap Bambang melalui pesan teks kepada GenPI.co, Kamis (20/5).
Bambang beranggapan, responsibilitas kepolisian juga harus lebih ditingkatkan.
Sebab, dia menilai, sejauh ini kepolisian hanya fokus kepada kasus-kasus yang viral.
Akan tetapi, sangat disayangkan bila prosesnya lambat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News