GenPI.co 
GenPI.co - Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyebut ada tiga poros potensial pada Pilpres 2024.
Poros pertama adalah koalisi PDIP-Gerindra-PKB dengan simulasi mengusung pasangan capres Prabowo Subianto dan Puan Maharani.
“Poros kedua, koalisi partai Nasdem-PKS-Demokrat dengan simulasi pasangan capres Anies Baswedan-AHY,” ucapnya kepada GenPI.co, Minggu (30/5).
Sementara itu, poros ketiga adalah koalisi alternatif partai Golkar-PPP-PAN dengan simulasi pasangan Airlangga Hartato dan Erick Thohir.
Selain itu, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil juga masuk dalam prediksinya.
Namun, dia tidak menjelaskan partai mana yang akan meminang mereka.
Dosen Universitas Bung Karno itu menyebutkan ada dua pendekatan dalam pembentukan koalisi di Indonesia.
Pertama pendekatan match all party, koalisi berbasiskan personalistik, pragmatis dan populisme.
Kedua pendekatan catch all party, koalisi platform berbasiskan ideologi.
“Saya perhatikan koalisi kita selama ini lebih kuat DNA berbasiskan kekuasaan pragmatis ketimbang ideologis, selain memang makin cair sekat ideologis lintas parpol,” jelasnya.
Namun, menurut Pangi, Pilpres 2024 akan menjadi lebih baik jika ada lebih dari dua pasangan calon presiden.
Dia mengatakan sebaiknya ada capres alternatif, meskipun terbentur presidential threshold 20 persen.
Sebab, menurutnya dua paslon dalam Pilpres bisa mengakibatkan masyarakat Indonesia jadi terbelah dua.
“Jangan sampai terulang rematch pilpres bipolar, akibatnya keterbelahan publik makin menganga lukanya, karena tidak ada capres alternatif sebagai pemecah gelombang dua kutub tersebut,” tutup Pangi. (*)
Tonton Video viral berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
