Waketum MUI Minta Pertanyaan TWK Pegawai KPK Diungkap ke Publik

Waketum MUI Minta Pertanyaan TWK Pegawai KPK Diungkap ke Publik - GenPI.co
Pegiat Antikorupsi melakukan ruwatan di Gedung Anti-Corruption Learning Center (ACLC) KPK Jakarta, Jumat (28/5. Foto : Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

GenPI.co - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas angkat bicara terkait pemecatan 51 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
 
Menurut Anwar, di antara pegawai yang dipecat itu adalah orang-orang yang selama ini sudah dikenal luas memiliki kredibilitas dan reputasi yang baik di dalam menangani dan membongkar kasus-kasus korupsi di tanah air.

"Jadi, mereka-mereka ini sebenarnya adalah orang yang telah secara nyata memperlihatkan dirinya lewat perbuatan dan tindakannya bahwa mereka orang-orang yang sangat mencintai bangsa dan negaranya,” kata Anwar dalam siaran pers, Senin (31/5). 
 
Anwar justru menilai aneh ketika Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan oknum pimpinan KPK memposisikan 51 pegawai itu terpapar radikalisme hanya karena gagal TWK.
 
Sedangkan, materi tesnya pun hingga kini masih kabur. 
 
Sebagai orang yang memiliki akal sehat dan antikorupsi, Anwar pun ikut mempertanyakan materi TWK yang diberikan ke pegawai KPK baik secara tertulis maupun lisan.

Dia bahkan mendorong agar materi pernyataan dalam TWK itu dibuka kepada publik agar masalah itu tidak makin gaduh dan merusak citra pemerintah maupun KPK secara kelembagaan. 
 
"Sebaiknya tim penguji menyampaikan saja secara terbuka soal-soal yang sudah mereka berikan kepada calon ASN," ucap Anwar.

BACA JUGA:  Mardani Sebut KPK Dilemahkan, Dewas Kok Diam Saja

Menurut Anwar, keterbukaan itu sangat penting agar masyarakat tidak curiga bahwa TWK telah dijadikan sebagai alat oleh sejumlah pihak untuk menyingkirkan orang-orang yang tidak disukai di KPK.
 
Lebih lanjut, Anwar mengatakan bahwa para pegawai KPK memang harus keras dan tidak boleh menoleransi perilaku dan tidak pidana korupsi yang nyata-nyata merugikan bangsa dan negara. 
 
"Menurut saya, sebagai ASN mereka memang seharusnya bersikap intoleran terhadap sikap dan tindak korupsi yang dilakukan para koruptor. Mereka juga memang harus bersikap keras dan radikal menghadapi orang-orang yang telah merusak bangsa dan negaranya," tegas Anwar. (tan/jpnn)

Video populer saat ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya