GenPI.co 
GenPI.co - Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga setuju dengan penilaian Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyoroti masalah komunikasi publik dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu.
Dalam rapat tersebut, Jokowi meminta agar komunikasi pemerintah kepada masyarakat mampu melahirkan optimisme dan ketenangan.
"Oleh karena itu, komunikasi publik pemerintah harus diubah dari koersif ke persuasif," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Senin (19/7).
BACA JUGA: Dor! Senjata Aparat menyalak, 1 Teroris MIT Langsung Tumbang
Menurutnya, pesan koersif tidak efektif. Akibatnya, masyarakat menjadi tidak percaya dengan perintah dari pemerintah, mereka akan puas menerima informasi itu dari keluarga, kerabat, dan media.
"Dengan mengedepankan pendekatan komunikasi bottom up, melalui komunikasi semacam ini, pemerintah lebih mengedepankan kebutuhan rakyatnya daripada kepentingannya," tuturnya.
BACA JUGA: Selama Penerapan PPKM Darurat, Habib Rizieq Belum Pernah…
Penulis buku Tipologi Pesan Persuasif itu mengatakan pendekatan semacam itu dengan sendirinya lebih memanusiawikan masyarakat.
"Masyarakat akan menjadi lebih nyaman karena kebutuhannya diperhatikan," ungkapnya.
BACA JUGA: Foto 2 Menteri Tersebar Luas, Jokowi Harus Lakukan Reshuffle
Yang menjadi catatan untuk Jokowi, lanjutnya, yakni mencari sosok yang kredibel di pemerintah pusat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
