GenPI.co 
GenPI.co - Penyidik KPK Novel Baswedan mengeluarkan pernyataan terbaru terkait keputusan Dewan Pengawas (Dewas) dalam proses alih status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sebelumnya, Dewas KPK memutuskan tak ada pelanggaran etik terhadap Firli Bahuri terkait tes wawasan kebangasaan (TWK) terhadap pegawai lembaga antirasuah.
"Saya juga berpikir karena beliau-beliau (anggota Dewas) terlalu senior jadi mudah dikelabui oleh pihak-pihak terperiksa," ujar Novel dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Sabtu (24/7).
BACA JUGA: Rocky Gerung Sindir Moeldoko, Jleb Banget
Novel menilai poin-poin pengaduan 24 orang pegawai KPK yang mewakili 75 orang pegawai yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) setelah gagal lolos TWK sudah jelas dan terang.
"Sejelas itu perbuatannya, sekonkrit itu bukti-buktinya tapi direspons kurang bukti, jadi pertanyaan ada apa dengan Dewas?" kata Novel.
BACA JUGA: Kebangetan, Kader Golkar Pesta Joget di Tengah Pandemi Covid-19
"Apa beliau-beliau tidak punya kompetensi untuk melakukan pemeriksaan atau pendalaman? Saya kok kurang yakin," sambungnya.
Novel secara pribadi mengaku sedih dengan pernyataan Dewas KPK yang punya pandangan berbeda mengenai laporan dan bukti yang diajukan para pegawai.
BACA JUGA: Anak Buah Moeldoko Bakal Seret ICW ke Meja Hijau
"Ini masalah besar untuk Dewas, dan kalau Dewas bermasalah maka berbahaya untuk KPK dan perjuangan pemberantasan korupsi ke depan," ungkap Novel.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
