GenPI.co 
GenPI.co - Aksi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memarkir mobil dinas miliknya di depan SMK Batik 2 Solo beberapa waktu lalu mencuri perhatian publik.
Sosiolog dari Universitas Indonesia Ricardi S. Adnan menyebut bahwa aksi yang dilakukan Gibran mengandung sebuah pesan.
"Bentuk komunikasi dalam suatu masyarakat atau komunitas berkaitan erat dengan nilai dan budaya setempat," ujar Ricardi kepada GenPI.co, Rabu (25/8).
Menurutnya, dengan menaruh kendaraan dinas itu, Gibran sangat yakin pihak yang bermasalah akan mengurungkan niatnya.
"Konteks yang dilakukan oleh Wali Kota Solo adalah 'karena saya ada di sekitar Anda'," jelasnya.
Aksi tersebut rupanya bukan yang pertama kali dilakukan oleh putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu.
Kejadian di SMK Batik 2 Solo tersebut merupakan yang ketiga kalinya.
Mobil Innova berpelat AD 1 A diketahui sengaja diparkir di tempat yang bermasalah.
Pada 30 April 2021, mobil dinas Gibran sempat terparkir di kantor Kelurahan Gajahan, Surakarta, Jawa Tengah.
Kejadian bermula saat Gibran menerima laporan adanya pungli yang menyeret nama Lurah Gajahan jelang hari raya Idul Fitri.
Kejadian tersebut berujung pencopotan jabatan.
Pada 21 Juni 2021, Gibran melakukan hal yang sama yakni memarkir kendaraan dinasnya di Mojo, Pasar Kliwon, Solo.
Aksi ini dilakukan setelah Gibran menerima laporan adanya perusakan makam oleh anak-anak siswa rumah belajar di daerah tersebut.
Dan yang terakhir, mobil dinas Gibran terlihat terparkir di depan SMK Batik 2 Solo, pada Senin 22 Agustus 2021.
Langkah ini dilakukan Gibran setelah mengetahui rencana untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) selama PPKM Level 4.
Aksi Gibran membuat sekolah tidak melanjutkan PTM di tengah PPKM Level 4 di Solo. (*)
Lihat video seru ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
