GenPI.co 
GenPI.co - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah memberikan tanggapan terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berhasil melakukan operasi tangkap tangan (OTT).
Seperti diketahui, belum lama ini KPK telah menangkap Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya Wakil Ketua Komisi IV DPR Fraksi Nasdem Hasan Aminuddin terkait jual beli jabatan.
“Harus dilihat dari bagaimana hasil akhir OTT ini. Sebab, sorotan pada KPK saat ini adalah minim aktifitas penangkapan jika dibanding periode sebelumnya,” ujar Dedi Kurnia Syah kepada GenPI.co, Selasa (31/8).
BACA JUGA: KPK Kerap Kontra Produktif, Membuat Publik Keheranan
Tidak hanya itu saja, Dedi juga berharap KPK membela pada negara dengan menjerat pencuri uang negara seberat-beratnya.
“OTT bisa dilakukan siapa saja di KPK, akan tetapi siapa yang menjamin KPK tetap konsisten memberi hukuman?” katanya.
BACA JUGA: Tingkah KPK Dinilai Tidak Lagi Serius Berantas Korupsi
Dirinya lantas mengungkit megakorupsi di masa pandemi yakni korupsi bantuan sosial yang dikeruk oleh mantan Menteri Sosial Juliari P Batubara, dan pencucian uang serta pemufakatan jahat Jaksa Pinangki.
“Kita bisa lihat bagaimana kasus perampokan dana bansos yang dilakukan Juliari Batubara, putusan yang diterima Jaksa Pinangki,” katanya.
BACA JUGA: Pengamat: KPK Bisa Menjadi Lembaga Pencucian Uang
“Bahkan jeratan pelanggaran yang diputuskan pada komisioner KPK Lili Puntauli, jauh lebih banyak bukti mengarah pada runtuhnya integritas KPK,” tandasnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
