"Makar atau kritik? Ini kan alamnya demokrasi. Saya kira ini yang tidak dilaksanakan oleh aparat di bawah," jelasnya.
Meski begitu, Adib Miftahul menilai dorongan lewat telegram memang menjadikan peraturan lebih bagus, walaupun telegram tersebut dirasa tidak terlalu diperlukan.
"Percuma punya Kapolres sekolah tinggi, tapi tidak bisa mengaplikasikan tupoksi di era demokrasi dengan menangkap rakyat. Kecuali soal tindakan makar dan mengganggu keamanan, ini kan tidak," pungkasnya.(*)
BACA JUGA: Cespleng! Daun Kersen Campur Madu Bikin Asam Urat Ambrol
Kalian wajib tonton video yang satu ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News